Kuala Lumpur
Kuala Lumpur (sering disingkat
KL), atau nama lengkapnya
Wilayah Persekutuan Kuala Lumpur, adalah
ibu kota dan kota terbesar di
Malaysia. Kawasan Wilayah Persekutuan meliputi wilayah seluas 244
km² (94
mil²), diperkirakan dihuni oleh sekitar 1,6 juta penduduk pada tahun 2006.
[2] Kuala Lumpur Raya, juga dikenal sebagai
Lembah Kelang, memiliki jumlah penduduk sebesar 7,2 juta jiwa.
[3]
Kuala Lumpur merupakan wilayah metropolitan dengan pertumbuhan paling
pesat di Malaysia, baik dalam jumlah penduduk maupun ekonomi.
[4]
Di Kuala Lumpur berdiri
Parlemen Malaysia. Kota ini juga pernah menjadi lokasi kantor pemerintahan eksekutif dan kehakiman, yang telah pindah ke
Putrajaya sejak tahun 1999.
[5] Namun, beberapa kantor cabang kehakiman masih berdiri di kota ini. Kediaman resmi
Yang di-Pertuan Agong, yaitu
Istana Negara,
berada di Kuala Lumpur. Kota ini juga merupakan pusat kebudayaan dan
ekonomi Malaysia kerana kedudukannya sebagai ibu kota dan kota utama.
[6] Globalization and World Cities Study Group and Network (GaWC) menilai Kuala Lumpur sebagai sebuah
kota global alfa.
[7]
Wilayah Persekutuan Kuala Lumpur adalah salah satu dari tiga buah
Wilayah Persekutuan Malaysia, dan juga sebuah enklaf dalam negeri
Selangor, di pantai barat tengah
Semenanjung Malaysia.
[8]
Sejak tahun 1990-an, kota ini telah menjadi tuan rumah dari berbagai
acara olahraga, politik, dan kebudayaan internasional, seperti
Commonwealth Games 1998 dan
Formula Satu.
[9] Selain itu, di Kuala Lumpur berdiri menara kembar tertinggi di dunia, yaitu
Menara Kembar Petronas.
[10]
Kuala Lumpur dihubungkan dengan dunia luar oleh dua bandar udara, yaitu
Bandar Udara Internasional Kuala Lumpur di Sepang dan
Bandar Udara Sultan Abdul Aziz Shah di Subang.
Sejarah modern Kuala Lumpur dimulai pada tahun 1850-an, ketika Raja Abdullah
[11] membayar buruh Cina untuk membuka tambang
timah yang baru dan lebih besar.
[12] Mereka tiba di muara
Sungai Gombak dan
Sungai Klang untuk membuka tambang di Ampang.
[12]
Tambang-tambang ini berkembang menjadi kawasan perdagangan yang
semakin diterima sebagai kota perbatasan. Banyak kemelut yang dialami
Kuala Lumpur, seperti
Perang Saudara Selangor, wabah penyakit, kebakaran, dan banjir.
[12] Sekitar tahun 1870-an,
Kapitan Cina Kuala Lumpur,
Yap Ah Loy,
menjadi pemimpin yang bertanggungjawab atas pertahanan dan pertumbuhan
kota ini ini. Ia mulai membangun Kuala Lumpur dari sebuah tempat kecil
yang tidak dikenal menjadi kota pertambangan dengan ekonomi aktif.
[13] Pada tahun 1880, ibukota Selangor dipindah dari Klang ke Kuala Lumpur yang jauh lebih strategis.
[14]
Pada tahun 1881, kebakaran dan banjir menghancurkan struktur kayu dan atap Kuala Lumpur. Residen Inggris di Selangor,
Frank Swettenham, bertindak dengan mewajibkan semua bangunan dibangun dari batu bata dan ubin saja.
[14] Kebanyakan bangunan baru menyerupai rumah toko di Cina Selatan, dengan ciri "
kaki lima".
Transportasi ke kota ini dipermudah dengan pembangunan jalur kereta
api. Pembangunan semakin pesat pada tahun 1890-an, sehingga didirikan
sebuah Lembaga Kebersihan (
Sanitary Board). Pada tahun 1896, Kuala Lumpur dipilih sebagai ibukota "
Negeri-Negeri Melayu Bersekutu" yang baru.
[15]
Berbagai komunitas datang menetap di Kuala Lumpur. Kaum Cina menetap di sekitar pusat perdagangan
Medan Pasar di sebelah timur Sungai Klang. Orang Melayu,
Chettiar, dan India Muslim menetap di sepanjang
Java Street (kini Jalan Tun Perak). Lapangan yang kini dikenal sebagai
Lapangan Merdeka, merupakan pusat kantor pemerintahan Inggris.
[12]
Pada masa
Perang Dunia Kedua, Kuala Lumpur dikuasai oleh tentara
Jepang dari 11 Januari 1942 hinggga 15 Oktober 1945.
[16] Pada tahun
1957,
Federasi Malaya berhasil meraih kemerdekaan dari Britania Raya, dan Kuala Lumpur dipilih menjadi ibukota.
[17] Setelah
pembentukan Malaysia pada 16 September 1963, kota ini juga dipilih sebagai ibukota negara.
Kota ini menjadi saksi dari kerusuhan etnis yang meletus antara orang
Melayu dengan orang Cina pada tanggal
13 Mei 1969.
[18]
Kerusuhan ini disebabkan oleh ketidakpuasan orang Melayu terhadap
keadaan sosio-politik mereka saat itu. Kerusuhan 13 Mei menewaskan
sekitar 196 jiwa,
[18] dan memicu perubahan kebijakan ekonomi negara.
Kuala Lumpur memperoleh status kota pada tahun 1972,
[19]
menjadikannya pemukiman pertama di Malaysia yang mendapatkan status
tersebut sejak kemerdekaan. Pada 1 Februari 1974, Kuala Lumpur menjadi
Wilayah Persekutuan,
[20] sehingga ibukota
Selangor dipindah ke
Shah Alam pada tahun 1978.
[21]
Pada tahun 1998, sebuah gerakan politik yang dikenal sebagai "
Reformasi" berlangsung di kota ini.
[22] Gerakan ini disebabkan oleh pemecatan Wakil Perdana Menteri Malaysia,
Anwar Ibrahim. Pendukung Anwar turun ke jalan dan meminta reformasi di tubuh pemerintahan.
[22]
Putrajaya dinyatakan sebagai Wilayah Persekutuan dan pusat pemerintahan Malaysia pada tanggal 1 Februari 2001.
[23] Fungsi-fungsi eksekutif dan yudikatif dipindah dari Kuala Lumpur ke Putrajaya. Namun, Parlemen Malaysia dan kediaman resmi
Yang di-Pertuan Agong masih berada di Kuala Lumpur.
[24][25]
Geografi Kuala Lumpur berciri lembah besar yang dikenal sebagai
Lembah Klang yang berbatasan dengan
Pegunungan Titiwangsa di timur, beberapa pegunungan kecil di utara dan selatan, dan
Selat Malaka di barat. Kuala Lumpur terletak di muara antara
Sungai Klang dan
Gombak.
[26]
Terletak di tengah-tengah negeri
Selangor, Kuala Lumpur pernah berada di bawah pemerintahan Selangor. Pada tahun 1974, Kuala Lumpur dipisah untuk membentuk
Wilayah Persekutuan pertama yang diatur secara langsung oleh Pemerintah Federasi Malaysia.
Luas wilayah kota ini adalah 24.365
km² (9,407
mil²), dengan rata-rata ketinggian sebesar 2.195
m (7,200
kaki).
[sunting] Iklim dan cuaca
Terlindung oleh
Pegunungan Titiwangsa di timur dan pulau
Sumatra,
Indonesia, di barat, Kuala Lumpur memiliki iklim hutan hujan tropis (
klasifikasi iklim Köppen Af) yang hangat dan cerah, dengan curah hujan yang lebat sepanjang tahun, terutama pada musim
muson
timur laut dari bulan Oktober hingga Maret. Suhu kota ini cenderung
konstan, dengan titik maksimum sekitar 31 hingga 33 °C (88 hingga
91 °F) dan tidak pernah melampaui 37 °C (99 °F), sementara titik
minimum sebesar 22 hingga 23,5 °C (72 hingga 74 °F) dan tidak pernah
kurang dari 19 °C (66 °F). Kuala Lumpur setiap tahunnya menerima curah
hujan sebesar 2.266 mm (89.2 in); bulan Juni dan Juli relatif kering,
namun demikian, curah hujan biasanya melebihi 125 mm (5 in) sebulan.
Banjir sering terjadi di Kuala Lumpur ketika turun hujan deras, khususnya di pusat kota dan wilayah hilir.
[27] Terkadang, wilayah Kuala Lumpur dan sekitarnya tercemar oleh abu yang berasal dari kebakaran hutan di
Sumatra.
Debu tersebut merupakan penyebab polusi utama di kota ini, yang
diperburuk oleh pembakaran emisi dari kendaraan bermotor dan proses
konstruksi.
[28]
[sembunyikan]Data iklim untuk Kuala Lumpur |
Bulan |
Jan |
Feb |
Mar |
Apr |
Mei |
Jun |
Jul |
Ags |
Sep |
Okt |
Nov |
Des |
Tahun |
Rata-rata tertinggi °C (°F) |
32.1
(89.8) |
32.9
(91.2) |
33.2
(91.8) |
33.1
(91.6) |
32.9
(91.2) |
32.7
(90.9) |
32.3
(90.1) |
32.3
(90.1) |
32.1
(89.8) |
32.1
(89.8) |
31.6
(88.9) |
31.5
(88.7) |
32,4
(90,3) |
Rata-rata terendah °C (°F) |
22.5
(72.5) |
22.8
(73) |
23.2
(73.8) |
23.7
(74.7) |
23.9
(75) |
23.6
(74.5) |
23.2
(73.8) |
23.1
(73.6) |
23.2
(73.8) |
23.2
(73.8) |
23.2
(73.8) |
22.9
(73.2) |
23,2
(73,8) |
Presipitasi mm (inches) |
169.5
(6.673) |
165.4
(6.512) |
240.9
(9.484) |
259.2
(10.205) |
204.4
(8.047) |
125.3
(4.933) |
127.2
(5.008) |
155.7
(6.13) |
192.8
(7.591) |
253.1
(9.965) |
287.8
(11.331) |
245.7
(9.673) |
2.427
(95,55) |
Rata-rata hari berhujan |
11 |
12 |
14 |
16 |
13 |
9 |
10 |
11 |
13 |
16 |
18 |
15 |
158 |
Sumber: World Meteorological Organisation (UN)[29] |
Warga keturunan India di Kuala Lumpur.
Bahasa Melayu sebagai bahasa nasional adalah bahasa utama Kuala Lumpur. Bahasa lain yang digunakan di kota ini adalah dialek-dialek
Kanton,
Mandarin, dan
Tamil.
Bahasa Inggris juga berperan besar sebagai perantara bisnis dan merupakan mata pelajaran wajib di sekolah.
[30]
Di Kuala Lumpur, beraneka ragam budaya bercampur, seperti
Melayu,
Cina,
India,
Serani, dan juga suku-suku
Kadazan,
Iban dan suku asli lain dari
Malaysia Timur dan
Barat.
[30][31] Pesatnya pembangunan Kuala Lumpur juga menarik perhatian pekerja asing dari
Indonesia,
Nepal,
Burma,
Thailand,
Bangladesh,
Pakistan,
India,
Sri Lanka, dan
Vietnam.
[32][33]
Pada akhir abad ke-18, ketika Eropa mengalami
Revolusi Industri, banyak pekerja Cina dari wilayah
Fujian dan
Guangdong dibawa ke
Tanah Melayu untuk bekerja di industri timah yang sedang berkembang pesat.
[34] Orang Cina di Kuala Lumpur menuturkan berbagai dialek, tetapi kebanyakan orang Cina di Kuala Lumpur merupakan orang
Kanton[35] dan
Hakka.
[36]
Orang India membentuk 10% dari jumlah penduduk Kuala Lumpur (pada tahun 2000). Kebanyakan dari mereka beragama
Hindu dan menuturkan
bahasa Tamil dan berbagai bahasa lain seperti
bahasa Hindi,
Malayalam,
Punjabi,
Telugu, dan
Pashtun. Dalam sejarah, kebanyakan orang India dibawa ke Malaysia pada masa penjajahan Britania.
[34]
Agama
Islam kebanyakan dipeluk oleh orang Melayu dan India Muslim. Agama-agama lain yang dianut di Kuala Lumpur adalah
agama Hindu (terutama di kalangan kaum India),
Buddha,
Konfusianisme (terutama di kalangan orang Cina),
Taoisme (terutama di kalangan orang Cina), dan
Kristen.
[37] Justeru, nyata sekali di KL terdapat banyak tempat beribadah untuk para penduduknya yang berbilang agama.
[sunting] Statistik kependudukan
Diperkirakan Kuala Lumpur memiliki jumlah penduduk sebesar 1,58 juta jiwa pada tahun 2006.
[2]
Kepadatan penduduknya adalah 6.502 penduduk per kilometer persegi
(16.840 /mil persegi). Dengan perkiraan jumlah penduduk metropolitan
sebesar 6,9 juta pada tahun 2007, Kuala Lumpur dapat dianggap sebagai
primate city.
[1]
Penurunan tingkat kelahiran yang berlanjut di Kuala Lumpur telah
menyebabkan persentase penduduk di bawah usia 15 tahun turun dari 33%
pada tahun 1980 ke 27% pada tahun 2000.
[31] Sebaliknya, golongan usia bekerja 15–59 tahun justru meningkat dari 63% (1980) menjadi 67% (2000).
[31] Persentase penduduk berusia tua (60 tahun ke atas) juga naik dari 4% (1980) ke 6% (2000).
[31]
Berdasarkan hasil sensus, persentase penduduk
Bumiputera
di Kuala Lumpur adalah sekitar 38% pada tahun 2000, sementara
persentase orang Cina dan India masing-masing sebesar 43% dan 10%.
[31]
Fenomena penting yang terjadi di kota ini adalah peningkatan penduduk
asing di Kuala Lumpur, yang kini meliputi 9% dari jumlah penduduk kota.
[31]
[sunting] Pemerintahan
[sunting] Pemerintahan lokal
Tugas pemerintahan kota dipikul oleh
Dewan Bandaraya Kuala Lumpur, sebuah lembaga di bawah naungan
Kementerian Wilayah Persekutuan Malaysia.
[38]
Dewan Bandaraya Kuala Lumpur bertanggung jawab terhadap kebersihan dan
kesehatan umum, pembuangan dan pengelolaan sampah dan limbah,
perencanaan kota, perlindungan lingkungan, pengawasan konstruksi,
pembangunan sosial dan ekonomi, dan pemeliharaan prasarana kota secara
umum. Kekuasaan eksekutif dipegang oleh
Datuk Bandar
yang dilantik dengan masa jabatan tiga tahun oleh Kementerian Wilayah
Persekutuan. Sistem pelantikan datuk bandar ini berlaku sejak pemilu
pemerintah setempat ditunda pada tahun 1970.
[39]
Sejak Kuala Lumpur menjadi sebuah
Wilayah Persekutuan pada 1 Februari 1974, kota ini telah dipimpin oleh sembilan orang Datuk Bandar.
[40] Datuk Bandar Kuala Lumpur kini adalah Dato'
Ahmad Fuad Ismail, yang dilantik pada tahun 2008.
[41]
[sunting] Politik negara
Kuala Lumpur adalah tempat berdirinya
Parlemen Malaysia, yang terdiri dari Dewan Rakyat dan Dewan Negara. Kota ini diwakilkan di Dewan Rakyat oleh sebelas orang anggota parlemen,
[42] yang dipilih untuk masa jabatan lima tahun. Setelah sekian lama cenderung dikuasai oleh
Barisan Nasional, pada
pemilihan umum 8 Maret 2008, partai oposisi menguasai kursi-kursi parlemen untuk Kuala Lumpur. Partai-partai tersebut adalah
Partai Tindakan Demokratik (5 kursi),
Partai Keadilan Rakyat (4 kursi), dan
Partai Islam Se-Malaysia (1 kursi); hanya satu kursi Dewan Rakyat yang diduduki oleh BN.
Kuala Lumpur dan kawasan-kawasan sekitarnya membentuk kawasan yang
paling terindustrialisasi dan paling pesat pembangunan ekonominya di
Malaysia.
[4] Walaupun kantor pemerintahan pindah ke Putrajaya, badan-badan penting seperti
Bank Negara Malaysia,
Komisi Perusahaan Malaysia, dan
Komisi Sekuritas Malaysia, serta kebanyakan kedutaan dan misi diplomatik tetap berada di Kuala Lumpur.
[43]
Kota ini tetap menjadi pusat ekonomi, keuangan, bisnis, asuransi,
properti, media, dan kesenian negara. Pengembangan infrastruktur di
kawasan sekitar seperti
Bandar Udara Internasional Kuala Lumpur di
Sepang,
Koridor Raya Multimedia, dan perluasan
Pelabuhan Klang semakin memperkuat kepentingan ekonomi kota ini.
Bursa Efek Malaysia juga merupakan salah satu kegiatan ekonomi utama di Kuala Lumpur.
[44]
Produk Domestik Bruto (PDB) Kuala Lumpur pada tahun 2000 diperkirakan mencapai RM25.968 juta, dengan rata-rata pertumbuhan tahunan sebesar 4.2%.
[31] PDB per kapita Kuala Lumpur pada tahun 2000 adalah RM30.727, dengan rata-rata pertumbuhan tahunan sebesar 6.1%.
[31] Jumlah tenaga kerja di Kuala Lumpur diperkirakan sekitar 838.400 orang.
[31]
Sektor jasa seperti keuangan, asuransi, properti, bisnis, retail,
restoran, hotel, transportasi, penyimpanan, komunikasi, jasa pribadi,
dan jasa pemerintah, menyerap tenaga kerja sebesar 83.0% daripada
jumlah tenaga kerja.
[31] Tujuh belas persen sisanya berada dalam sektor manufaktur dan konstruksi.
Besarnya sektor jasa dapat dilihat dari jumlah perusahaan perbankan
dan asuransi yang beroperasi di kota ini. Kuala Lumpur siap menjadi
pusat keuangan Islam sedunia
[45]
karena semakin banyaknya institusi keuangan yang menawarkan layanan
keuangan Islam, serta kehadiran lembaga keuangan dari Timur Tengah
seperti
Al-Rajhi Bank[46] dan
Kuwait Finance House. Di kota ini juga terdapat banyak cabang perusahaan luar negeri.
[47]
Sektor pariwisata juga berperan penting dalam ekonomi Kuala Lumpur.
Selain membuka lapangan pekerjaan, sektor ini memperluas peluang usaha.
Berbagai hotel didirikan di kota ini. Kuala Lumpur juga berkembang
menjadi tujuan belanja internasional. Berbagai macam pusat perbelanjaan
dan mall berdiri di kota ini. Pariwisata konferensi juga semakin
berkembang pada tahun-tahun terakhir dan menjadi komponen penting dalam
industri pariwisata.
Tujuan wisata penting di Kuala Lumpur adalah
Lapangan Merdeka,
Parlemen Malaysia,
Istana Budaya,
Istana Negara,
Menara Kuala Lumpur,
Museum Negara,
Pusat Dagangan Dunia Putra,
Tugu Negara, dan tempat-tempat ibadah seperti
Masjid Jamek,
Masjid Negara, dan
Masjid Wilayah Persekutuan.
[48] Tujuan wisata lain adalah
Aquaria KLCC,
Batu Caves,
Makam Pahlawan,
Pusat Sains Negara,
Jalan Petaling,
Royal Selangor, dan
Kebun Binatang Negara. Selain itu, terdapat acara-acara seperti pusat kebudayaan Melayu, perayaan kebudayaan Cina di
Tokong Thean Hou, dan perarakan
Thaipusam di
Kuil Sri Maha Mariamman. Di Segitiga Emas (pusat perdagangan Kuala Lumpur) berdiri
Menara Kembar Petronas
yang merupakan menara kembar tertinggi di dunia. Di kota ini juga
terdapat klub-klub malam, kedai arak, dan pusat hiburan, seperti Beach
Club, Espanda, Hakka Republic Wine Bar & Restaurant,
Hard Rock Cafe, Luna Bar, Nuovo, Rum Jungle, Thai Club,
Zouk, dll, yang terletak di sepanjang Jalan P. Ramlee, Jalan Sultan Ismail, dan Jalan Ampang.
Di Kuala Lumpur terdapat 66 pusat perbelanjaan, menjadikannya pusat retail dan fashion Malaysia.
[49] Pada tahun 2006, sektor perbelanjaan di Malaysia menyumbangkan RM 7.7 miliar atau 20.8% dari pendapatan pariwisata.
[50]
Suria KLCC adalah salah satu tujuan belanja utama di Malaysia karena terletak di bawah Menara Kembar Petronas. Selain Suria KLCC,
Bukit Bintang
memiliki jumlah outlet belanja terbanyak di Kuala Lumpur. Bukit
Bintang, yang merupakan bagian dari Segi Tiga Emas Kuala Lumpur,
meliputi 3 jalan raya, yaitu Jalan Bukit Bintang, Jalan Imbi, dan Jalan
Sultan Ismail. Di Bukit Bintang terdapat berbagai kafe,
outlet makanan, dan kompleks perbelanjaan seperti Berjaya Plaza,
Berjaya Times Square,
Bukit Bintang Plaza, Imbi Plaza, Kuala Lumpur Plaza,
Lot 10,
Low Yat Plaza,
Pavilion KL, Starhill Plaza, dan
Sungei Wang Plaza.
Di Kuala Lumpur juga terdapat toserba terbesar di Malaysia, yaitu
SOGO Kuala Lumpur
[51] yang terletak di
Jalan Tuanku Abdul Rahman.
Beberapa kompleks perbelanjaan juga dapat ditemui di wilayah
Bangsar, seperti Bangsar Village,
Mid Valley Megamall, dan
The Gardens. Kawasan
Damansara di barat laut Kuala Lumpur merupakan tempat berdirinya satu-satunya cabang
IKEA di Malaysia. Selain itu, terdapat beberapa mall seperti
Cathay Multi Screen Cinemas, The Curve,
Ikano Power Centre, Citta Stripmall at Ara Jaya, dan
One Utama.
Selain pusat perbelanjaan, beberapa zona di Kuala Lumpur telah ditetapkan untuk memasarkan produk lokal seperti
tekstil dan kerajinan tangan. Pecinan di Kuala Lumpur, atau lebih dikenal sebagai
Jalan Petaling, merupakan salah satu contohnya. Contoh lain adalah Pasar Seni.
[sunting] Pemandangan kota
Pemandangan kota Kuala Lumpur di malam hari.
Arsitektur Kuala Lumpur merupakan paduan pengaruh
kolonial, Asia, Melayu Islam, modern, dan post-modern.
[52] Sebagai sebuah kota yang relatif muda dibandingkan dengan ibukota lain di Asia Tenggara seperti
Bangkok,
Jakarta, dan
Manila,
kebanyakan bangunan masa kolonial di Kuala Lumpur dibangun sekitar
akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20. Bangunan-bangunan ini menunjukan
gaya
Moor,
Tudor,
Neo-Gothik, atau Yunani-Spanyol.
[53]
Sebelum
Perang Dunia Kedua,
di sekitar pusat kota lama terdapat banyak rumah toko, kebanyakan
bertingkat dua. Rumah-rumah toko ini terinspirasi dari tradisi Cina
Peranakan dan Eropa.
[54][55]
Walaupun sebagian telah dirobohkan untuk pembangunan baru, masih banyak
rumah toko lama yang berdiri di sekitar wilayah Medan Pasar,
Jalan Petaling,
Jalan Tuanku Abdul Rahman, Jalan Doraisamy,
Bukit Bintang, dan Tengkat Tong Shin.
Setelah kemerdekaan Malaysia, banyak bangunan bergaya Islam yang berdiri di ibukota.
[56] Contoh-contoh bangunan bergaya Islam adalah
Menara Telekom,
Menara Maybank, dan
Kompleks Dayabumi.
[57] Contoh lain adalah
Menara Kembar Petronas yang didesain menyerupai motif-motif dalam seni Islam.
[58]
Pada akhir 1990-an dan awal 2000-an, bangunan bergaya modern dan
post-modern semakin bermunculan. Seiring dengan perkembangan ekonomi,
bangunan-bangunan lama seperti
Rumah Bok
terpaksa dirobohkan untuk digantikan dengan bangunan baru.
Bangunan-bangunan dengan kerangka kaca berjamuran di Kuala Lumpur,
seperti
Menara Kembar Petronas dan
Kuala Lumpur Convention Centre.
[59]
Taman Tasik Perdana, taman seluas 92 hektare yang terletak dekat
dengan Parlemen Malaysia, sebelumnya merupakan tempat tinggal seorang
pejabat Britania. Taman ini meliputi Taman Kupu-kupu, Taman Rusa, Taman
Anggrek, Taman Bunga Raya, dan
Taman Burung Kuala Lumpur (taman burung terbesar di Asia Tenggara).
[60] Taman-taman lain di Kuala Lumpur adalah Taman ASEAN,
Taman KLCC,
Taman Tasik Titiwangsa, Taman Tasik Metropolitan di Kepong,
Institut Penyelidikan Hutan Malaysia,
[61] Taman Tasik Permaisuri, Taman Botani, Taman Ekuestrian, dan Taman Lembah Barat
Bukit Kiara,
Taman Tun Dr. Ismail, dan Taman Internasional Bukit Jalil.
Terdapat tiga hutan di Kuala Lumpur, yaitu Hutan Simpan Bukit Nanas
(10.52 ha), Hutan Simpan Bukit Sungai Putih (7.41 ha), dan Hutan Simpan
Bukit Sungai Besi (42.11 ha).
[62]
Dekorasi dinding di Museum Negara yang menggambarkan sejarah Malaysia.
Kuala Lumpur adalah pusat acara dan kegiatan kebudayaan di Malaysia. Salah satu tempat budaya terpenting di kota ini adalah
Museum Negara
yang terletak di Lebuhraya Mahameru. Museum ini menyimpan berbagai
koleksi artefak dan lukisan yang terkumpul dari seluruh Malaysia.
[63] Di Kuala Lumpur juga berdiri
Museum Kesenian Islam yang menyimpan lebih dari tujuh ribu artefak Islam.
[64]
Koleksi museum ini tidak terbatas pada hasil karya kesenian Timur
Tengah, tetapi juga menekankan pusaka kesenian dari Asia, terutama Cina
dan Asia Tenggara. Di Museum Kesenian Islam juga terdapat
kubah dan ruang pameran yang besar. Museum ini terletak di Jalan Lembah Perdana, di sebelah
Masjid Negara.
Dewan Filharmonik Petronas merupakan salah satu tempat acara pertunjukan seni utama di Malaysia. Orkestra yang mendiami gedung ini adalah
Orkestra Filharmonik Malaysia (MPO).
[65] Balai Seni Lukis Negara
yang terletak di Jalan Temerloh merupakan pusat keunggulan dan amanah
warisan seni nasional. Balai seni ini menerapkan unsur arsitektur
Melayu lama yang dipadukan dengan unsur arsitektur modern. Galeri
Petronas yang terletak di pusat perbelanjaan
Suria KLCC merupakan pusat
seni murni. Galeri ini memamerkan hasil karya seni yang berubah-ubah sesuai dengan tema.
Kuala Lumpur Performing Arts Centre
(KLPac) di Sentul West merupakan pusat seni pertunjukan (terutama
teater, musik, dan film) yang tersohor di Malaysia. Selain menjadi
pusat produksi seni lokal, KLPac juga mendukung artis pertunjukan lokal
dan regional yang independen.
[66]
Setiap tahun, Kuala Lumpur mengadakan festival
Malaysia International Gourmet Festival[67] dan
Kuala Lumpur Fashion Week.
[68]
[sunting] Transportasi
Jalan Ampang di malam hari.
Berkendara sendiri merupakan metode transportasi utama di Kuala Lumpur.
[69] Oleh sebab itu, setiap bagian kota terhubung dengan
jalan bebas hambatan. Sebagai ibukota Malaysia, Kuala Lumpur memiliki jaringan jalan yang terhubung dengan kota-kota lain
Malaysia.
[70]
Kuala Lumpur dihubungkan dengan dua bandar udara.
Bandar Udara Internasional Kuala Lumpur
(KLIA) yang terletak di Sepang merupakan bandara utama. KLIA terletak
50 km di sebelah selatan kota, dan menghubungkan Kuala Lumpur dengan
berbagai kota di dunia.
[71] Bandar Udara Internasional Kuala Lumpur dapat dicapai dengan kereta
KLIA Ekspres.
[72] Bandara lain adalah
Bandar Udara Sultan Abdul Aziz Shah,
yang merupakan pintu masuk utama ke Kuala Lumpur dari tahun 1965 hingga
dibukanya KLIA tahun 1998. Kini, bandara ini hanya digunakan untuk
penerbangan
charter dan
turbopro.
[73]
Transportasi publik di Kuala Lumpur terdiri dari layanan
bus,
taksi, dan
kereta api. Sistem
rapid transit di Kuala Lumpur terdiri dari tiga transportasi rel yang berbeda. Transportasi rel tersebut adalah
RapidKL RAIL,
KL Monorail, dan
KTM Komuter. Stasiun
KL Sentral
berperan sebagai hub utama transportasi rel. Selain itu, KL Sentral
juga menjadi hub bagi jalur kereta antar kota yang dioperasikan oleh
KTM Intercity, dengan layanan hingga
Singapura di selatan dan
Hat Yai,
Thailand, di utara.
[74]
Operator kendaraan umum terbesar di Kuala Lumpur dan Lembah Klang adalah
RapidKL.
[75]
Semenjak mengambil alih tugas Intrakota Komposit Sdn Bhd, RapidKL telah
mengatur ulang seluruh jaringan bus di Kuala Lumpur dan kawasan
metropolitan Lembah Klang
[76] demi meningkatkan mutu sistem transportasi publik Kuala Lumpur.
Di Kuala Lumpur, kebanyakan taksi berwarna merah dan putih.
Perusahaan taksi yang besar, seperti Syarikat Teksi Oren Innovasi
Timur, diperbolehkan pemerintah untuk menggunakan warna selain dari
yang ditetapkan. Taksi-taksi di Kuala Lumpur telah menggunakan
gas alam terkompresi (CNG) sebagai bahan bakar.
Kuala Lumpur dihubungkan ke jalur pelayaran internasional melalui
Pelabuhan Klang. Pelabuhan Klang merupakan pelabuhan terbesar dan tersibuk di Malaysia.
[77]
Kuala Lumpur mencapai tingkat
melek huruf sebesar 97.5% pada tahun 2000, tertinggi di seluruh Malaysia.
[78]
Di Kuala Lumpur, terdapat 13 insititusi pendidikan tinggi, 79 sekolah menengah, 155 sekolah dasar, dan 136 TK.
[79]
Terdapat beberapa institusi terkemuka di ibu kota yang sudah ada sejak seabad lebih, seperti
Sekolah Menengah Kebangsaan Victoria (1893); Methodist Girls' School (1896);
Methodist Boys' School (1897);
Convent Bukit Nanas (1899) dan
Institusi St. John (1904).
Di Kuala Lumpur juga terdapat
Universitas Malaya sebagai universitas tertua di Malaysia sejak kemerdekaan negara.
[80] Contoh universitas lain yang ada di Kuala Lumpur adalah
Universitas UCSI,
Universitas Perubatan Antarabangsa,
Universitas Terbuka Malaysia,
Universitas Kuala Lumpur,
Universitas Terbuka Wawasan, dan kampus cabang
Universitas Kebangsaan Malaysia dan
Universitas Teknologi Malaysia.
Universitas Pertahanan Nasional Malaysia terletak di Pangkalan Tentara
Sungai Besi, di bagian selatan Kuala Lumpur. Universitas ini didirikan sebagai pusat pembelajaran teknologi militer dan pertahanan.
[81]
Kuala Lumpur memiliki kompleks olahraga berkelas internasional yang dibangun untuk
Commonwealth Games 1998, yaitu
Kompleks Olahraga Nasional di
Bukit Jalil.
Selain itu, kompleks olahraga, lapangan sepak bola, kolam renang, dan
lapangan tenis banyak menyebar di pinggir kota. Kuala Lumpur juga
memiliki beberapa lapangan golf, seperti: Berjaya Golf Course di Bukit
Jalil; Kuala Lumpur Golf and Country Club (KLGCC) dan Malaysia Civil
Service Golf Club di Bukit Kiara.
Kota ini merupakan salah satu tuan rumah
Formula Satu,
[9] A1 Grand Prix[82], dan
Motorcycle Grand Prix.
[83] Balapan diadakan di
Sirkuit Internasional Sepang, Selangor, di dekat Bandar Udara Internasional Kuala Lumpur. KL Grand Prix CSI 5*,
[84]
merupakan acara olahraga berkuda yang diadakan setiap tahun di Kuala
Lumpur. Acara olahraga tahunan lain yang diadakan di kota ini adalah
turnamen bulu tangkis
Malaysia Terbuka,
KL Tower Run,
[85] dan Kuala Lumpur International Marathon. Kuala Lumpur juga menjadi bagian dari jalur balapan sepeda
Tour de Langkawi.
[86]